Mitos mengenai keindahan dan kehebatan kehidupan Ketuhanan/Dewa-Dewi yang diceritakan secara sangat luar biasa secara turun temurun baik melalui dongeng dan lain sebagainya sudah sangat mengiurkan manusia sejak dahulu kala, sehingga timbulah motivasi manusia untuk senantiasa terus mencari cara dan jalan untuk masuk dalam kehidupan tersebut.
Akibatnya timbulah banyak teori atau pemahaman yang menyebabkan banyaknya agama di dalam kehidupan manusia. Namun hampir kesemua agama tersebut memiliki satu persamaan bahwa untuk mencapai dimensi kehidupan tersebut maka manusia harus menjadi manusia yang baik atau yang sempurna untuk masuk dalam kehidupan dimensi luar biasa tersebut setelah meninggal nantinya.
Banyak alasan atau motivasi manusia untuk mencapai kesempurnaan secara garis besar menurut pandangan saya adalah sebagai berikut :
ALASAN KE 1 – KARENA TAKUT AKAN NERAKA
Mitos adanya neraka yang menghukum secara sadis bagi manusia yang berani berbuat jahat pada beberapa agama, telah menimbulkan suatu ketakutan bagi sebagian besar manusia sehingga takut untuk berbuat jahat, dan mereka berpikir dengan tidak berbuat dosa maka sudah menjauh dari neraka dan berjalan ke arah kesempurnaan.
Apakah Bisa ?
Metode ini cukup efektif untuk membuat manusia untuk tidak berbuat jahat, sehingga seperti sebuah belenggu yang mengikat manusia, tetapi bagaimana kalau manusia menyadari bahwa sebetulnya Neraka itu tidak ada? Apakah belenggu tersebut tidak putus satu hari kemudian yang malahan mungkin menjadi lebih buruk lagi.
ALASAN KE 2 – KARENA EGO NYA
Ada juga yang ingin mencapai kesempurnaan karena ego-nya, karena ingin mencapai yang terbaik diantara para manusia, yang ingin dihormati sebagai seorang yang paling suci atau pemimpin diantara manusia lainnya.
Apakah Bisa ?
Mungkinkah orang yang sudah mencapai kesempurnaan masih terikat oleh Ming & Li dan apakah mungkin dengan kemunafikan sudah bisa mencapai kesempurnaan tersebut?
ALASAN KE 3 – KARENA INGIN MENCARI KESAKTIAN
Ada juga yang berpikir bahwa mencapai kesempurnaan adalah sama dengan kegaiban, maka mereka berpendapat bahwa untuk mencapai kesempurnaan adalah melalui metode latihan, yang menuju kegaiban yang akhirnya bisa menjadikan mereka sebagai manusia super sakti yang setara dengan Dewa-Dewi.
Apakah Bisa ?
Apakah mungkin mencapai kesempurnaan kalau tidak mempunyai moralitas yang baik?
ALASAN KE 4 – KARENA KESEMPURNAAN TIDAK BERADA DI DUNIA INI
Pada golongan ini mereka menganut paham bahwa “bersusah-susah terlebih dahulu, bersenang-senang kemudian” sehingga beranggapan bahwa dalam kehidupan ini harus melakukan penggemblengan diri yang keras misalnya
Berpuasa menyiksa diri karena mengganggap tubuh adalah dosa/kotor dan dengan badan yang bersih atau ringan, baru bisa memasuki alam dimensi lain,
Meninggalkan semua kehidupan duniawi karena mampu menahan semua godaan harta dan indahnya kehidupan adalah bisa mencapai kesempurnaan.
Menyendiri dalam hutan atau gunung sehingga tidak perlu berinteraksi dengan manusia lainnya untuk menghindari hal-hal yang bisa merusak kesempurnaan.
Terus berbuat kebajikan dengan membagi-bagikan hartanya sampai habis dan atau segala macam kebajikan karena berpandangan bahwa hanya dengan berbuat kebajikan saja yang bisa membuat dia mencapai kesempurnaan setelah kematian nantinya.
Apakah Bisa ?
Apakah manusia memang diciptakan untuk disiksa di dunia ini, apakah memang indahnya alam dan kehidupan manusia adalah suatu godaan yang tidak boleh dinikmati, apakah dengan hanya berbuat kebajikan sudah cukup membawa manusia mencapai kesempurnaan. Kenapa harus setelah mati baru bisa menikmati hasil kesempurnaan ?.
ALASAN KE 5 – KARENA MENGERTI APA YANG DIMAKSUD KESEMPURNAAN YANG SESUNGGUHNYA DAN BISA MENIKMATINYA
Pada golongan ini adalah mereka yang sudah mencapai tingkat pengertian yang tinggi mengenai makna kesempurnaan sesungguhnya dan mengerti bahwa kesempurnaan bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keindahan dan nikmatnya kehidupan. Kesempurnaan yang juga bisa dicapai semasa hidup sehingga tidak perlu menunggu setelah kematian untuk bisa menikmati hasil kesempurnaan tersebut dan setelah meninggal dunia akan bisa mencapai kesempurnaan berikutnya untuk bergabung dengan alam dimensi lain tersebut.
Dalam ajaran Tao, dengan melalui proses SIUTAO yang benar yaitu Siu Sin Yang Shing dan selalu berpedoman kepada Hek Li, Hek Fa dan Hek Qing dalam menjalani kehidupan ini maka kesempurnaan yang bisa di capai manusia dalam kehidupan fisknya sekarang adalah bukan khayalan atau harus menunggu sampai berakhirnya hidup, karena ada dua kesempurnaan yang bisa dicapai, yaitu
1. kesempurnaan dibidang kehidupan
2. kesempurnaan di dunia kedewaan.
Kesempurnaan dibidang kehidupan adalah mencapai ZHEN SHAN MEI, yaitu :
ZHEN, menjadi manusia yang lurus, yang tidak menyimpang, yang batinnya benar-benar bersih atau boleh dikata mempunyai moralitas yang baik, yang sempurna.
SHAN, menjadi manusia sejati yang mengerti Ren Qing, menjadi manusia yang penuh welas asih, yang bisa berbagi dan berguna bagi lingkungan sekelilingnya,. Manusia sejati yang bisa mempunyai sifat Qing Jing Wu Wei, yaitu berbuat tanpa pamrih demi kepentingan bersama.
MEI, menjalani hidup yang indah, yang penuh gairah dan kebahagiaan. Yang bisa memperoleh 5 kebahagiaan atau U-Fuk dalam kehidupan ini yaitu rejeki yang berlimpah, kedudukan yang terhormat, usia yang panjang untuk menikmati kebahagiaan, harta yang banyak dan mempunyai anak cucu yang sehat, baik dan berbakti, sehingga bisa menikmati kebahagiaan di dunia selaksana di sorga.
Dengan mencapai kesempurnaan di atas, maka kita baru akan bisa menjadi manusia sejati, yaitu manusia yang mempunyai sifat-sifat luhur sesuai ajaran TAO yang nantinya bisa mencapai kesempurnaaan menjadi dewa-dewi, dimana melalui proses latihan Dao Yin Suk yang tepat dan benar, maka roh yang terlatih akan menjadi sukma yang solid yang bisa mencapai kesempurnaan berikutnya bersatunya antara manusia dengan TAO atau kembali ke asal dengan sempurna atau dikatakan mencapai DE TAO. Maka itu adalah makna mencapai kesempurnaan yang sesungguhnya, yang harus menjadi alasan kuat bagi setiap manusia untuk mencapainya. Melalui ajaran TAO lah kita mengerti bahwa kesempurnaan yang sesungguhnya bisa kita capai dengan jalan yang benar, cara yang tepat dan waktu yang cepat.
Dengan demikian, kita menjadi mengerti bahwa cita-cita manusia untuk mencapai kesempurnaan bilamana tanpa diiringi pengertian yang benar maka cita-cita tersebut hanyalah khayalan belaka, atau menjadi suatu pekerjaan yang sia-sia dan hidup menjadi suatu beban yang berat, yang tidak dapat dinikmati dengan baik sehingga masuk ke dunia tanpa jelas tujuannya dan keluar dari dunia tanpa mendapatkan hasil apa-apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar